2017

SELAMAT TAHUN BARU 2017

Meski sedikit terlambat atau memang terlambat karena ini sudah hampir seminggu memasuki 2017, tapi tak ada salahnya untuk tetap mengucapkan selamat tahun baru. Bicara tentang ucapan diatas kenapa warna cerah biru itu karena warnanya eksentrik dan menggambarkan harapan baru *bagi saya seperti, entah untuk kalian para pembaca…hehe

Tahun baru, semangat baru dan untuk beberapa orang bilang hati yang baru. Entah apa makna dari hati yang baru ini adalah pemaknaan dari diri masing-masing saja. Setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda meski sepintas nampak sama.

Ya…hati yang baru bisa bermakna menemukan jodohnya (tentunya setiap mereka yang single pasti mendambakannya). Ada juga yang memaknai hati yang baru adalah hati yang lebih bersih dan menjadi pribadi yang lebih dewasa serta lebih bersahaja, mampu untuk tetap bersyukur dalam kondisi apapun entah lagi di atas langit maupun di bawah langit.

Ya…apapun pengharapan kita, di awal tahun ini, semoga akan ada kejutan moment terbaik yang akan terus menjadi pembelajaran bagi pribadi setiap orang, tak memandang usia, jenis kelamin, suku, ras maupun agama. Menjadi pribadi yang semakin baik, berbudi pekerti luhur serta hal utama adalah tetap berpondasi pada ajaran agama. Karena terkadang pondasi utama inilah yang mungkin sedikit banyak orang melupakan.

Akhir kata, apapun harapan dari kalian semua, seluruh orang di bumi dari berbagai penjuru dunia manapun, saya berharap semoga apa yang kita harapkan-impikan dapat menjadi kenyataan dan itulah yang hasil terbaik dalam versi-Nya mengabulkan doa yang kita panjatkan. Percaya atau tidak, bahwa Allah itu Maha Bijaksana dan Mengetahui yang terbaik untuk umatnya, bahkan yang menurut kita tidak baik, padahal itu justru yang terbaik untuk kita karena sesuai dengan apa yang sebenarnya kita butuhkan, tinggal kitanya akan memaknainya seperti apa. Menerima takdir itu memang tak mudah tapi satu hal yang harus dipercayai bahwa Allah selalu sayang kepada umatnya dan memberikan apa yang memang kita butuhkan, Allah tak pernah ingkar janji meski kita sering ingkar janji pada-Nya.

23 Juli 2015, Selamat Hari Anak Nasional

Pernah bermain congklak, gobak sodor, gundu atau kelereng dan mainan lumpur di sawah, susur sawah, panjat pohon buah milik tetangga, masak-masakan dan main bola di lapangan?

ya…saya kangen masa itu, main sama temen sebaya bahkan di atas kita setahun atau dua tahun itu sudah biasaaaa… Kebahagiaan tersendiri bisa main dan jadi pemenang di setiap permainan yang dimainkan banyak orang. Beberapa permainan malah kadang mengharuskan kita menggunakan taktik dan tenaga, atur strategi untuk memainkannya. Mau muka kucel, masih pakai seragam sekolah juga dijabanin tetep main. Mau main sama cowok pun tetep hajar aja permainannya *kalau saya…

Permainan lama itu bisa mengakrabkan kita yang umur sebaya dan kakak kita tanpa kenal usia hlo… Kadang kalau harus musuhan ya musuhan malah kadang akan keluar kalimat :

“Hayo…tak kandakne ibu ku hlo….” *tangannya ngepal dari belakang kayak mau mukul tapi cuma gertakan, ga berani mukul juga karena udah kedeeeer duluan.

“Ibu…..joko nakaaaaal” *sambil teriak mimbik-mimbik, muka melas

Hayooo…ngaku aja kalau kalimat dan kelakuan kalian juga kurang lebih kayak gitu…apalagi kalau udah ngrasa kita yang paling bener dan lawan kita main curang. Pasti jaminan kayak musuhan seharian tapi besoknya main lagi, kruntelan lagi dengan permainan itu.

Tapi masalahnya sekarang, agak susah juga dapetin lokasi yang punya tanah lapang untuk ngumpul anak-anak sekampung dan bermain permainan berkelompok seperti gobak sodor, petak umpet, panas dingin, telur babi, engklek, kelereng/gundu, jamuran, domikado,cublak-cublak suweng, dll. *maaf ada bahasa daerahnya karena ndak tau bahasa indonesianya.

Bagaimanapun permainan lama tetap jadi juara di hati karena banyak dari suasana itu semakin mengakrabkan satu dengan lain bahkan mau ketawa cekakakan juga ga peduli, muka kucel, bau keringet, baju lusuh itulah yang jadi bumbu suasana seperti itu. Indahnya kebersamaan meski ada bumbu musuhan, tangisan, debat dan tawa bahagia karena menang permainan itu akan jadi cerita yang ga akan ada habisnya ketika kita menginjak usia dewasa untuk kemudian jadi cerita nostalgia dengan kawan, anak cucu.

Mari ajak anak-anak untuk meninggalkan sejenak gadget dan segala peralatan canggihnya agar mengenal sedikit bagaimana asyiknya bermain berkelompok, mengenal teman sebaya, kepuasan untuk membuat mainan sendiri dengan memanfaatkan barang bekas di rumah, bersosialisasi sehingga jadi keakraban sampai tua nanti melalui permainan jadul nan otentik Indonesia punya.

SELAMAT HARI ANAK NASIONAL…..^O^

Berbahagialah para generasi yang mengalami permainan tradisional klasik nan otentik itu…meski belum kenal gadget yang maha canggih tapi kita belajar ttg hidup yang berguna seumur hidup.

Flashback 2013, Menyongsong 2014

Tahun ular air akan segera berakhir dalam hitungan jam dan akan digantikan oleh sang kuda kayu. Ya…tahun 2013 disimbolkan sebagai tahun ular air, sedangkan tahun 2014 adalah kuda kayu. Dalam tulisan ini bukan ngomongin tentang shio tapi momenth yang bisa kamu dapatkan dan tak terlupakan di tahun 2013.

Bukan membicarakan mengenai resolusi 2014 karena, resolusi itu pasti akan mengarah ke suatu hal yang baik. Betul? So, disini kita share aja momenth kamu di tahun 2013 apa aja, karena sebagai aku punya cerita yang ga terlupakan yang tersaji dalam list berikut. Yuk capcus mis….

Di tahun 2013,

  • Awal tahun tepatnya, pertama kalinya berjoget diiringi lagu dangdut semalam suntuk dalam menyambut tahun baru 2013.
  • Mulai menikmati aliran musik dangdut yang ternyata membuat rileks.
  • Mencoba lembaran baru karir ku sebagai GDP di perusahaan tambang di Kalimantan Tengah.
  • Ditembak oleh senior di tempat kerja yang baru kenal dan dimusuhi sama rekan kerja yang pernah suka. Haha…aneh emang tapi sekarang semua kembali normal.
  • Ada pengagum yang membuatkan sebuah lagu dengan judul asli namaku. Its so romantic dan terima kasih untuk lagu yang easy listening.
  • Nambah relasi bahkan secara tak disengaja menjadi tempat menyimpan rahasia sebuah insiden “gorengan” yang punya pembelajaran yang baik ke depannya.
  • Dikenal sebagai peminum kopi dan pencicip kopi mentah di kantor. Its not weird bro..
  • Merayakan ulang tahun yang ke-24 bersama keluarga baru alias rekan kerja di lokasi kerja.
  • Dapet ponakan pertama dari kakak pertama, namanya so japanese pemirsah…haha.
  • Jadi tong sampah alias pendengar curhatan orang, bahkan teman kakak sendiri yang awalnya ga begitu kenal tapi sudah mau curhat secara gambalang. Aneh tapi terjadi..
  • Di akhir tahun ada yang menyatakan cinta tapi beda keyakinan. Nyesek? Iya, tapi kami sama-sama memutuskan untuk menjadi teman sebagai pilihan terbaik.
  • Merasakan perjalanan darat dari kantor sampai kota demi cuti dan mencium signal kuat. Perjalanan bis 1jam ke port, dilanjut 1.5jam speed boat ke kabupaten. Lalu masih lanjut dengan travel darat ke bandara di Bandjarbaru selama ±12jam.
  • akhirnya menambah socmed baru yaitu Path dan mengambah dunia instagram. Haha, meski saat di hutan (lokasi kerja) susah untuk di update.
  • Kehilangan om yang baik dan penolong tapi gabisa melayat karena jauh.

 

Dan momentum 2013 yang selalu membuatku bersyukur adalah bisa rutin kirim uang ke ibu dan adek meskipun hanya sedikit, bisa traktir keluarga makan dengan hasil kerja sendiri. Hal itu sangat memuaskan dan diluar target.

Di tahun 2013 ini aku mendapat teman-teman akrab di kantor yang selalu support dan menjaga seperti sebuah keluarga. Mereka menjadi keluarga baru pada saat berada di tempat kerja yang jauh dari keluarga yang sebenarnya.

Alhamdulillah, adalah kalimat yang bisa ku ucapkan untuk semua kisah di tahun 2013, mau sedih, susah, senang, galau, dan lain lain. Terima kasih untuk semua orang yang sudah hadir dalam hidup ku dan memberi warna dalam cerita ku di tahun 2013.

Selamat menyongsong tahun 2014 bagi semua, semoga semakin penuh berkah dan semakin baik ke depannya.

SELAMAT TAHUN BARU 2014

HAPPY NEW YEAR 2014

Ada banyak kisah lagi tapi cukup menggambarkan cerita 2013 ku.

Ini lembaran ku, lalu bagaimana dengan lembaran mu???

Kesanku, Kisahku, Kisah Kita GDP 28

Kami terbentuk bukan karena kami saling mengenal di awal pertemuan. Kami bertemu dalam sebuahpertemuan jobfair. Kami mengikuti seleksi alam hingga kami dipertemukan dalam sebuah program bernama “Graduate Development Program”.

Ya …dua puluh delapan orang pilihan dari berbagai universitas dan berbagai tempat asal. Kami akan melalui tahap seleksi alam yang sebenarnya, awal tahapan seleksi program perusahaan tambang.

Pertemuan kami dimulai dari sebuah oret-oret dokumen berkekuatan hukum  dan berlanjut dengan perjuangan diangkut dengan kendaraan tempur menuju latihan keras untuk membentuk mental baja. Ya kami dua puluh delapan orang menuju rindam menggunakan kendaraan berbekal klakson, melaju kencang.

Dua minggu, kita lalui masa-masa perjuang di rindam. Merangkak, menyusuri sungai, guling-guling, merayap, lepas pasang sepatu karet penuh tali, bangun pagi, bersih-bersih, push up pagi, helm bodoh bernomor. Kita lalui itu semua bersama-sama, saling support meski kita tidak saling mengenal karena kita merasa satu perjuangan.

Suka duka, gerutu, tertawa, optimistis, pesimis, kesal, gembira, sedih, ketakutan, keberanian kita melalui semua moment . Meski mengawalinya terasa berat namun kita tetap saling support satu dengan lain. Kita seperti sudah terhubungkan oleh benang merah Sang Maha Kuasa untuk merasa saling terikat satu dengan lain, berjuang bersama sampai akhir.

Kita bertemu bukan untuk saling mengejek, mencerca, menertawakan kebodahan teman, tapi lebih dari itu. Kita dua puluh delapan orang terpilih bertemu untuk sebuah tujuan kebersamaan meraih harapan, cita-cita tanpa membawa asal usul kita masing-masing.

Kita, dua puluh delapan orang terpilih bertemu untuk berjuang dan belajar bersama untuk saling sosialisasi mengenal, memahami, beradaptasi, bertoleransi, berempati, menyemangati, menguatkan di saat yang lain jatuh, mengulurkan tangan untuk membantu teman bangkit berdiri dan meneruskan perjuangan bersama sampai titik akhir kita. Hingga membentuk mental tangguh kita dan merasakan arti sebuah keluarga  baru dalam diri kita masing-masing.

Kita terbentuk untuk sebuah ikatan yang lebih dari sekedar kawan, untuk menjalani sebuah ikatan keluarga baru di tempat baru jauh dari keluarga sebenarnya.

Kita, dua puluh delapan orang menjadi keluarga baru meski melalui jalan berbeda untuk mencapai satu tujuan sebuah kesuksesan meraih impian.

Dengan penuh rasa bangga, aku ucapkan

“aku bangga menjadi bagian dari kalian, mengenal kalian, melalui sebagian waktu ku bersama kalian, melalui berbagai moment susah sedih senang duka lara gembira tertawa membuat keributan di berbagai kesempatan, saling ejek, membuat panggilan baru, istilah baru, edit proposal bergantian, latihan presentasi bersama, saling support, makan bersama, minum kopi bersama, ngemil bersama, patungan beli gorengan, titip ini itu untuk dibawa ke site, curhat-curhatan, jodo-jodoin, nyuwung di pantry bersama, foto-foto di setiap spot di setiap moment, jadi banci tampil bersama dan saling support saat salah satu dari kita jatuh serta mengulurkan tangan dan bahu untuk saling memberi semangat”

Terima kasih kawan, sahabat, abang, keluarga, saudara-saudara ku untuk semua cerita, warna kisah berharga penuh makna. Bukan kata selamat tinggal yang terucap tapi kata penyemangat yang terucap karena kita pasti akan bertemu dalam project lain dan dengan senyum bahagia bertemu kawan lama seperjuangan meraih cita-cita impian kesuksesan atas mimpi kita.

Kisah kita, bukan untuk dikenang tapi untuk diceritakan kepada anak cucu kita.Gambar

Curbol part 1 : Dunia Kerja tak selalu sesuai

Long time ga update blog saya.
Well, setelah sekian lama akhirnya di update.

1… 2… 3…
Mulai kita dengan Curbol (Curhat bin obrolan) part 1.

Sudah setahun lebih aku masuk dunia tambang. Dunia kerja pertambangan yang aku sendiri benar-benar awam untuk hal ini. Background pendidikan ga menyentuh mengenai tambang dan sekarang aku terjun di dunia kerja pertambangan.
Excited? Terkejut? Kaget? Senang? Bahagia? Sedih? Haru?
Semua perasaan bercampur jadi satu, itulah Indonesia… *hloh… haha #salahFokus

Senang, bahagia bahkan excited saat dapet pengumuman lolos tes kerja itu sudah PASTI, langsung sujud syukur. Ini karena beberapa kali tes kerja selalu gagal dan sekalinya dapet langsung Tambang Broh…
Ya…orang bilang kerja di dunia tambang itu selalu jadi impian. Sedangkan buatku kerja di dunia tambang itu ga pernah ada di pikiran. Tau tentang tambang aja engga sama sekali, denger tentang tambang itu iya tapi tambang pasir kecil dan mungkin tentang konflik-konflik dunia tambang yang operasionalnya ga sesuai aturan.

Tanpa terasa sudah setahun kerja di dunia tambang, harus jauh dari keluarga dan pulang hanya untuk beberapa waktu saja. Dulu kuliah bisa pulang seenak jidat, suka-suka hati,,,nah…kalo sekarang ya ga bisa. Lokasi kerja juga udah beda pulau karena dibelah oleh samudera tapi bisa di jangkau oleh teknologi yang modern sekarang, sebut saja pesawat terbang, kapal, handphone dan gadget yang maha dasyat.

Kerja di tambang itu menyenangkan (buat ku) karena jadi pengalaman baru, ketemu orang baru bahkan tempat pertamaku untuk meniti karier. Meski memang jauh dari keluarga namun disini aku ketemu keluarga baru, teman-teman baru yang sama sekali aku ga kenal satu orang pun saat pertama kali masuk. Lucky me, Alhamdulillah aku bisa beradaptasi dan bisa nyambung ngobrol sama mereka dan hingga sekarang aku punya teman dekat.
Yipiiiie….

Next time sambung lagi curbol (curhat bin obrolan) kita…

Salam
Misagoe

Galaunya skripsi sampai pendadaran

Yup…cerita tentang pendadaran adalah bagian mengenang beberapa waktu lalu. Bagi setiap mahasiswa inilah karya akhir baginya sebagai bentuk karya atas kerja kerasnya mengenyam bangku kuliah beberapa tahun. Ha..itu juga sebagai penghargaan atas dirinya memilih untuk melanjutkan pendidikan ya..

Kenapa? itu karena saat ia menulis skripsi, dia memiliki berbagai pilihan yang tentunya punya beberapa konsekuensi. Pilihan itu

“akan membuat tulisanmu, skripsimu menjadi bagus atau ala kadarnya asal lulus memenuhi kriteria “..its all up to you.

Membuat skripsi itu gampang-gampang susah karena punya kriteria tertentu sebagai karya ilmiah yang harus dipertanggungjawabkan waktu ujian pendadaran. Pada dasarnya kuncinya adalah kita benar-benar paham, mengetahui dan jujur atas tulisan kita. Ini karena tulisan kita akan dijadikan referensi untuk yang lain juga.

Ketelatenan, keuletan dan sikap pantang menyerah harus dipertahankan dari awal hingga akhir revisi pasca pendadaran. 

inti penulisan karya ilmiah adalah tidak plagiat. Plagiat bisa diartikan menulis kutipan dari yang lain tanpa memberikan sumber secara jelas baik disengaja ataupun tidak disengaja. Biasanya cara agar tidak plagiat adalah memparafrasekan dan menuliskan sumber itu sampai detail sebagai bukti kita tidak plagiat. Disinilah ketelitian dan keuletan otak, jiwa dan raga mesti diperas karena butuh tenaga ekstra untuk bisa memparafrasekan sebuah tulisan dari orang lain dengan kalimat sendiri. 

Hal yang paling dinantikan adalah acc atas skripsi kita setelah menjalani revisi untuk one step ago yaitu “PENDADARAN”. Ya…sesuatu yang dinanti dan saat datang maka mendadak galau, grogi dan membisu tanpa kata, terlebih saat nama penguji sudah keluar dan tak sesuai harapan. *Oh..kerupuuuk.

Tenang…tak hanya kamu yang merasa galau menjelang didadar, tp semua yang mendekati ujian dadaran pasti mengalami itu. meskipun, ada yang tak mengalami, ku pikir itu hanya sedikit banget. Aku saja mengalami grogi tingkat dewa karena banyak menduga pertanyaan yang akan muncul sekaligus memikirkan jawaban dengan kalimat yang pas, (haha..).

Bahkan malam sebelumnya, tidur pun tak nyenyak. Kalo orang bilang seperti orang lagi jatuh cinta, mikirin si dia terus. Hanya bedanya adalah memikirkan tulisan kita yang akan dibantai dan bisa dijadikan ajang perdebatan karena menyatukan berbagai pemikiran itu tidak mudah tapi tak mustahil juga. Menyatukan pikiran dengan pembimbing saja kadang masih sulit apalagi bertemu orang baru dan saat itu langsung ujian dengan dicecar berbagai pertanyaan yang mungkin dia tak sependapat dengan apa yang sudah kita tuliskan sampai mata udah merem, tangan kita masih ngetik, otak kita masih mikir *berlebihanimajinasi.

Solusinya, kalau aku kemarin sudah saya lepas saja. Apapun yang terjadi terjadilah. Pasrah mungkin kata yang bisa mewakili tapi itu tak mudah. Butuh persiapan dan cara terbaik adalah membuat diri kita sedikit lebih sibuk dan malamnya merasa capek terus tidur. Lalu paginya kita fresh dan bisa mikir dengan lebih baik. Ya…mungkin memang saran yang konyol, tapi ini jadi lebih efektif untuk paginya waktu hari-H. Kalau kitanya fresh, maka darah yang mengalir ke otak dengan membawa O2 jauh lebih lancar dan kegalauan kita sedikit banyak dapat disembunyikan. 

Saran berikutnya, saat pendadaran jangan terlalu membantah tapi juga jangan terlalu ikut perkataan dosen. Beberapa dosen suka dengan mahasiswa yang dapat mempertahankan analisisnya tapi bukan berarti mempertahankan arogansi kita atas jawaban kita. Bagaimanapun, dosen lebih pengalaman dan lebih paham dari segi teoritik, jadi tidak ada salahnya kalau kita dengerin aja masukan mereka atas tulisan kita. Hm..mikir jauhnya Ilmu itu terus berkembang dan cara berpikir kuno tak ada salahnya sebagai masukan untuk mempertajam analisis. Seperti ucapan Bung Karno “JAS MERAH; Jangan sekali-kali melupakan sejarah

Dan saat kita telah berperang dalam sebuah ruang maka kita akan one step closer dengan yang namanya “LULUS” dan “GRADUATION” yang telah dinantikan selama beberapa tahun kuliah. Yang dulunya hanya melihat kakak tingkat mengenakan toga, maka kita yang kemudian mengenakan toga itu dan menerima ijazah sebagai bukti kelulusan kita. Terlebih lagi bisa lulus dan wisuda bareng teman-teman, itu akan punya kesan sendiri.

Ini kalau saya, bagaimana dengan pengalaman mu…??? mari kita share.

*meski tulisan ini tak beraturan, aku berharap bisa dimengerti. hehe… 😀

hanya berpikir

terbesit dalam benak melihat banyaknya perceraian, anak korban perceraian, broken home dan segala macamnya.

“Apa itu keluarga?”

“Apa itu keluarga yang bahagia?”

“Apa itu keluarga yang normal yang harmonis?”

“Apa itu pernikahan?”

“Apa arti kehadiran anak buat orang tua?”

“Apakah ego masing-masing orang tua harus menghancurkan sebagian hidup anak?”

 

jadi, apa jawaban kalian?

so, what’s ur answer?

sikap didekat orang sedang gagal tes

Kalau mau bilang sulit mencari kerja, ya memang sulit mencari kerja meskipun diluar sana banyak banget loker tapi ga semua loker itu mau menerima semua jurusan bukan??
Oke, tapi bukan itu yang mau dibahas..hehe…
Disini aku mau cerita tentang bagaimana sikap yang lebih baik saat orang di dekatmu ada yang ga lolos tes apapun itu.

Ingat pertama, jangan berkata apapun termasuk menghiburnya dengan kata-kata yang membesarkan dirinya. Misalnya, “mungkin bukan rejekimu. Mereka rugi kalau ga terima kamu. Mungkin yang dicari mereka yang spesifikasinya beda sama kamu. Rejekimu ada di tempat lain. Mungkin beberapa kerjaan mu kurang bagus kemarin, coba diinget-inget apa yang kurang.” dan lain-lain.
Memang kata-kata seperti itu bisa menjadi bahan introspeksi plus membesarkan hatinya tapi kalau timingnya tepat. Kalau disaat ia terima pengumuman dan dinyatakan ga lolos itu langsung ngomong kayak gitu yang ada orang itu merasa sangat kasihan, ga berguna, sangat bodoh dan memalukan. Bisa-bisa jadi stres, tertekan dan ga bersemangat lagi.
Kalau menurutku alangkah lebih baiknya saat itu diam aja dan tunggu ia bereaksi atau berkata terlebih dahulu. Sekiranya dia terlihat menangis atau murung atau ekspresinya sedihsaat itu juga mending tepuk pundak, peluk atau ambilin minum atau es krim kalau ada dan berkatalah “Im proud of you”,”aku bangga padamu”.

Kenapa kata-kata itu?

Karena menurutku lebih nyaman untuk mengatakannya dengan moment seperti itu. Ia memilih mengambil dan menjalani tes itu juga sebuah tantangan baginya. Resiko gagal juga pasti terbayang sama dia tapi saat ia tes tentunya punya ambisi untuk lolos. Tidak mungkin endak, karena itu namanya hasrat manusia untuk menang. Perasaan yang hanya diprediksi dan menjadi kenyataan itu berbeda rasanya bahkan sangat menyakitkan hingga membuatmu menitikkan air mata tanpa aba-aba.

Tes..tes..tes..bresssssssssssss……. *efeknangisbombai

Ingat! kedua, ia juga orang yang paling kecewa dan sedih karena kegagalannya.

Ketiga, Lebih baik, ajaklah dia jalan-jalan keluar untuk senang-senang me-refresh pikiran dan barulah kamu sebagai orang terdekat ajak ngobrol dan kasih nasihat kalau kamu memang sudah kerja/punya pengalaman gagal berkali-kali/punya solusi buat dia tapi bukan omdo aja (omong doang).

Ingatlah keempat, jangan sekali-kali memarahi atau sok menggurui karena nada suara juga intonasi saat bicara itu punya pengaruh pada persepsi orang lain apalagi kalau yang diajak bicara lagi bersedih atau gagal dalam suatu hal. Pakailah nada seperti orang tua mereka yang bijak dan siap menerima dia apapun keadaannya.

Kelima, jangan mengungkit sebuah kesalahan masa lalunya. Misalkan salah pilihan jurusan, ga maksimal di jurusan atau bahkan mengungkit hal-hal masa lalu yang ga bisa diubah atau dalam bahasaku mengungkit kesalahan masa lalu tanpa solusi. Mengungkit masa lalu boleh-boleh saja tapi bukan untuk diulang-ulang dan menambah kekecewaan bukan?! karena dalam pemahamanku yang namanya sejarah atau masa lalu itu ga akan terulang yang sama persis, yang ada hanya mirip.

Keenam dan yang terpenting berikan ekspresi terbaikmu, senyum terbaikmu tanpa sebuah tampang pura-pura menjadi malaikat baginya. Tampang yang bisa membuatnya nyaman dan menumpahkan segala isi pikiran juga hatinya serta menjadi tempat konsultan baginya. Jadilah pula seorang pendengar yang baik karena itu juga diperlukan baginya.

Itu cara pandangku, bagaimana denganmu??? *efekiklanmieinstan

Renungan kecil #1

Allah itu maha adil bukan??

Dia menciptakan manusia dengan berbagai cerita dalam hidupnya, tak pernah ada yang sama. Ia juga tak memberikan mereka kesamaan kekuatan untuk menghadapi kesulitan hidup, tak memberikan kesamaan dalam hal keberuntungan.

Manusia diciptakan dengan segala apa yang sudah digariskan oleh-Nya. Manusia membawa takdirnya masing-masing. Meskipun pada dasarnya takdir dibuat oleh manusia itu sendiri. Allah hanya membuatkan outlinenya, selanjutnya adalah kita yang menentukan. Saat kita telah menentukan maka itu adalah keputusan yang kita ambil sebagai bagian jalan takdir kita untuk selanjutnya harus dihadapi dan dijalankan untuk kehidupan selanjutnya.

Penyesalan, ya…penyesalan selalu datang di akhir ketika keputusan telah diambil/telah terjadi. Akan tetapi, penyesalan bukanlah sebuah cara yang baik untuk meneruskan kehidupan. Penyesalan hanya akan menghambat kita bila kita terjebak di dalamnya.

Penyesalan seperti blackhole yang hidup dalam pikiran juga hati kita. Ia dapat menarik kita untuk terperosok di dalamnya, sekalinya terperosok ke dalam maka kita sulit untuk bangkit. 

Menyesali masa lalu memang diperlukan tapi hanya sesaat dan tidak berlarut-larut. Ia menjadi sebuah pembelajaran kita untuk mulai menapaki masa depan yang lebih baik. Masa lalu dan penyesalan hadir dalam hidup kita untuk dipelajari, intropeksi diri demi sebuah kehidupan masa depan yang lebih baik lagi.

REMEMBER It:

  • Allah menciptakan kita bukan untuk menyia-nyiakan kehidupan beserta isinya ini. Ia menciptakan kita untuk dapat berguna di dunia, membuat kehidupan yang lebih baik serta beribadah sebagai bentuk terima kasih kita atas kelimpahan kehidupan beserta isinya ini kepada kita. Bukannya untuk disia-siakan tanpa tujuan dengan merusak diri dan dunia tempat kita tinggal. 
  • Planet tempat kita tinggal dan Tubuh yang kita pakai ini adalah milik Allah sebagai Sang Pencipta. Kita hanya mengontraknya sampai tanggal jatuh tempo yang sudah kita tandatangani saat dalam kandungan.