Kesanku, Kisahku, Kisah Kita GDP 28

Kami terbentuk bukan karena kami saling mengenal di awal pertemuan. Kami bertemu dalam sebuahpertemuan jobfair. Kami mengikuti seleksi alam hingga kami dipertemukan dalam sebuah program bernama “Graduate Development Program”.

Ya …dua puluh delapan orang pilihan dari berbagai universitas dan berbagai tempat asal. Kami akan melalui tahap seleksi alam yang sebenarnya, awal tahapan seleksi program perusahaan tambang.

Pertemuan kami dimulai dari sebuah oret-oret dokumen berkekuatan hukum  dan berlanjut dengan perjuangan diangkut dengan kendaraan tempur menuju latihan keras untuk membentuk mental baja. Ya kami dua puluh delapan orang menuju rindam menggunakan kendaraan berbekal klakson, melaju kencang.

Dua minggu, kita lalui masa-masa perjuang di rindam. Merangkak, menyusuri sungai, guling-guling, merayap, lepas pasang sepatu karet penuh tali, bangun pagi, bersih-bersih, push up pagi, helm bodoh bernomor. Kita lalui itu semua bersama-sama, saling support meski kita tidak saling mengenal karena kita merasa satu perjuangan.

Suka duka, gerutu, tertawa, optimistis, pesimis, kesal, gembira, sedih, ketakutan, keberanian kita melalui semua moment . Meski mengawalinya terasa berat namun kita tetap saling support satu dengan lain. Kita seperti sudah terhubungkan oleh benang merah Sang Maha Kuasa untuk merasa saling terikat satu dengan lain, berjuang bersama sampai akhir.

Kita bertemu bukan untuk saling mengejek, mencerca, menertawakan kebodahan teman, tapi lebih dari itu. Kita dua puluh delapan orang terpilih bertemu untuk sebuah tujuan kebersamaan meraih harapan, cita-cita tanpa membawa asal usul kita masing-masing.

Kita, dua puluh delapan orang terpilih bertemu untuk berjuang dan belajar bersama untuk saling sosialisasi mengenal, memahami, beradaptasi, bertoleransi, berempati, menyemangati, menguatkan di saat yang lain jatuh, mengulurkan tangan untuk membantu teman bangkit berdiri dan meneruskan perjuangan bersama sampai titik akhir kita. Hingga membentuk mental tangguh kita dan merasakan arti sebuah keluarga  baru dalam diri kita masing-masing.

Kita terbentuk untuk sebuah ikatan yang lebih dari sekedar kawan, untuk menjalani sebuah ikatan keluarga baru di tempat baru jauh dari keluarga sebenarnya.

Kita, dua puluh delapan orang menjadi keluarga baru meski melalui jalan berbeda untuk mencapai satu tujuan sebuah kesuksesan meraih impian.

Dengan penuh rasa bangga, aku ucapkan

“aku bangga menjadi bagian dari kalian, mengenal kalian, melalui sebagian waktu ku bersama kalian, melalui berbagai moment susah sedih senang duka lara gembira tertawa membuat keributan di berbagai kesempatan, saling ejek, membuat panggilan baru, istilah baru, edit proposal bergantian, latihan presentasi bersama, saling support, makan bersama, minum kopi bersama, ngemil bersama, patungan beli gorengan, titip ini itu untuk dibawa ke site, curhat-curhatan, jodo-jodoin, nyuwung di pantry bersama, foto-foto di setiap spot di setiap moment, jadi banci tampil bersama dan saling support saat salah satu dari kita jatuh serta mengulurkan tangan dan bahu untuk saling memberi semangat”

Terima kasih kawan, sahabat, abang, keluarga, saudara-saudara ku untuk semua cerita, warna kisah berharga penuh makna. Bukan kata selamat tinggal yang terucap tapi kata penyemangat yang terucap karena kita pasti akan bertemu dalam project lain dan dengan senyum bahagia bertemu kawan lama seperjuangan meraih cita-cita impian kesuksesan atas mimpi kita.

Kisah kita, bukan untuk dikenang tapi untuk diceritakan kepada anak cucu kita.Gambar

Tinggalkan komentar