Flashback 2013, Menyongsong 2014

Tahun ular air akan segera berakhir dalam hitungan jam dan akan digantikan oleh sang kuda kayu. Ya…tahun 2013 disimbolkan sebagai tahun ular air, sedangkan tahun 2014 adalah kuda kayu. Dalam tulisan ini bukan ngomongin tentang shio tapi momenth yang bisa kamu dapatkan dan tak terlupakan di tahun 2013.

Bukan membicarakan mengenai resolusi 2014 karena, resolusi itu pasti akan mengarah ke suatu hal yang baik. Betul? So, disini kita share aja momenth kamu di tahun 2013 apa aja, karena sebagai aku punya cerita yang ga terlupakan yang tersaji dalam list berikut. Yuk capcus mis….

Di tahun 2013,

  • Awal tahun tepatnya, pertama kalinya berjoget diiringi lagu dangdut semalam suntuk dalam menyambut tahun baru 2013.
  • Mulai menikmati aliran musik dangdut yang ternyata membuat rileks.
  • Mencoba lembaran baru karir ku sebagai GDP di perusahaan tambang di Kalimantan Tengah.
  • Ditembak oleh senior di tempat kerja yang baru kenal dan dimusuhi sama rekan kerja yang pernah suka. Haha…aneh emang tapi sekarang semua kembali normal.
  • Ada pengagum yang membuatkan sebuah lagu dengan judul asli namaku. Its so romantic dan terima kasih untuk lagu yang easy listening.
  • Nambah relasi bahkan secara tak disengaja menjadi tempat menyimpan rahasia sebuah insiden “gorengan” yang punya pembelajaran yang baik ke depannya.
  • Dikenal sebagai peminum kopi dan pencicip kopi mentah di kantor. Its not weird bro..
  • Merayakan ulang tahun yang ke-24 bersama keluarga baru alias rekan kerja di lokasi kerja.
  • Dapet ponakan pertama dari kakak pertama, namanya so japanese pemirsah…haha.
  • Jadi tong sampah alias pendengar curhatan orang, bahkan teman kakak sendiri yang awalnya ga begitu kenal tapi sudah mau curhat secara gambalang. Aneh tapi terjadi..
  • Di akhir tahun ada yang menyatakan cinta tapi beda keyakinan. Nyesek? Iya, tapi kami sama-sama memutuskan untuk menjadi teman sebagai pilihan terbaik.
  • Merasakan perjalanan darat dari kantor sampai kota demi cuti dan mencium signal kuat. Perjalanan bis 1jam ke port, dilanjut 1.5jam speed boat ke kabupaten. Lalu masih lanjut dengan travel darat ke bandara di Bandjarbaru selama ±12jam.
  • akhirnya menambah socmed baru yaitu Path dan mengambah dunia instagram. Haha, meski saat di hutan (lokasi kerja) susah untuk di update.
  • Kehilangan om yang baik dan penolong tapi gabisa melayat karena jauh.

 

Dan momentum 2013 yang selalu membuatku bersyukur adalah bisa rutin kirim uang ke ibu dan adek meskipun hanya sedikit, bisa traktir keluarga makan dengan hasil kerja sendiri. Hal itu sangat memuaskan dan diluar target.

Di tahun 2013 ini aku mendapat teman-teman akrab di kantor yang selalu support dan menjaga seperti sebuah keluarga. Mereka menjadi keluarga baru pada saat berada di tempat kerja yang jauh dari keluarga yang sebenarnya.

Alhamdulillah, adalah kalimat yang bisa ku ucapkan untuk semua kisah di tahun 2013, mau sedih, susah, senang, galau, dan lain lain. Terima kasih untuk semua orang yang sudah hadir dalam hidup ku dan memberi warna dalam cerita ku di tahun 2013.

Selamat menyongsong tahun 2014 bagi semua, semoga semakin penuh berkah dan semakin baik ke depannya.

SELAMAT TAHUN BARU 2014

HAPPY NEW YEAR 2014

Ada banyak kisah lagi tapi cukup menggambarkan cerita 2013 ku.

Ini lembaran ku, lalu bagaimana dengan lembaran mu???

Kesanku, Kisahku, Kisah Kita GDP 28

Kami terbentuk bukan karena kami saling mengenal di awal pertemuan. Kami bertemu dalam sebuahpertemuan jobfair. Kami mengikuti seleksi alam hingga kami dipertemukan dalam sebuah program bernama “Graduate Development Program”.

Ya …dua puluh delapan orang pilihan dari berbagai universitas dan berbagai tempat asal. Kami akan melalui tahap seleksi alam yang sebenarnya, awal tahapan seleksi program perusahaan tambang.

Pertemuan kami dimulai dari sebuah oret-oret dokumen berkekuatan hukum  dan berlanjut dengan perjuangan diangkut dengan kendaraan tempur menuju latihan keras untuk membentuk mental baja. Ya kami dua puluh delapan orang menuju rindam menggunakan kendaraan berbekal klakson, melaju kencang.

Dua minggu, kita lalui masa-masa perjuang di rindam. Merangkak, menyusuri sungai, guling-guling, merayap, lepas pasang sepatu karet penuh tali, bangun pagi, bersih-bersih, push up pagi, helm bodoh bernomor. Kita lalui itu semua bersama-sama, saling support meski kita tidak saling mengenal karena kita merasa satu perjuangan.

Suka duka, gerutu, tertawa, optimistis, pesimis, kesal, gembira, sedih, ketakutan, keberanian kita melalui semua moment . Meski mengawalinya terasa berat namun kita tetap saling support satu dengan lain. Kita seperti sudah terhubungkan oleh benang merah Sang Maha Kuasa untuk merasa saling terikat satu dengan lain, berjuang bersama sampai akhir.

Kita bertemu bukan untuk saling mengejek, mencerca, menertawakan kebodahan teman, tapi lebih dari itu. Kita dua puluh delapan orang terpilih bertemu untuk sebuah tujuan kebersamaan meraih harapan, cita-cita tanpa membawa asal usul kita masing-masing.

Kita, dua puluh delapan orang terpilih bertemu untuk berjuang dan belajar bersama untuk saling sosialisasi mengenal, memahami, beradaptasi, bertoleransi, berempati, menyemangati, menguatkan di saat yang lain jatuh, mengulurkan tangan untuk membantu teman bangkit berdiri dan meneruskan perjuangan bersama sampai titik akhir kita. Hingga membentuk mental tangguh kita dan merasakan arti sebuah keluarga  baru dalam diri kita masing-masing.

Kita terbentuk untuk sebuah ikatan yang lebih dari sekedar kawan, untuk menjalani sebuah ikatan keluarga baru di tempat baru jauh dari keluarga sebenarnya.

Kita, dua puluh delapan orang menjadi keluarga baru meski melalui jalan berbeda untuk mencapai satu tujuan sebuah kesuksesan meraih impian.

Dengan penuh rasa bangga, aku ucapkan

“aku bangga menjadi bagian dari kalian, mengenal kalian, melalui sebagian waktu ku bersama kalian, melalui berbagai moment susah sedih senang duka lara gembira tertawa membuat keributan di berbagai kesempatan, saling ejek, membuat panggilan baru, istilah baru, edit proposal bergantian, latihan presentasi bersama, saling support, makan bersama, minum kopi bersama, ngemil bersama, patungan beli gorengan, titip ini itu untuk dibawa ke site, curhat-curhatan, jodo-jodoin, nyuwung di pantry bersama, foto-foto di setiap spot di setiap moment, jadi banci tampil bersama dan saling support saat salah satu dari kita jatuh serta mengulurkan tangan dan bahu untuk saling memberi semangat”

Terima kasih kawan, sahabat, abang, keluarga, saudara-saudara ku untuk semua cerita, warna kisah berharga penuh makna. Bukan kata selamat tinggal yang terucap tapi kata penyemangat yang terucap karena kita pasti akan bertemu dalam project lain dan dengan senyum bahagia bertemu kawan lama seperjuangan meraih cita-cita impian kesuksesan atas mimpi kita.

Kisah kita, bukan untuk dikenang tapi untuk diceritakan kepada anak cucu kita.Gambar